Edi Damansyah Sebut Peran KWT Harus Optimal Dalam Penguatan Program Ketahanan Pangan
Foto : Silaturahmi Bupati Kukar Edi Damansyah dengan Kelompok Wanita Tani (KWT). (Humas Pemkab)
Bujurnews, KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah yang juga pembina Kelompok Wanita Tani (KWT) ingin peran lembaga tersebut berkontribusi untuk daerah.
Edi Damansyah menyebutkan KWT merupakan salah satu mitra Pemkab dan wadah berkumpulnya para wanita karier yang memiliki struktur kepengurusan di kecamatan, kelurahan dan desa, yang bergelut di bidang pertanian.
“Kalau melihat AD/ARTnya sebenarnya yang lebih penting anggotanya para wanita tani yang ada di kelurahan/desa, dan ibu–ibu sebagai pengurus nya” ujarnya.
Edi mengingatkan agar wadah KWT itu yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dan sangat terbatas ruang lingkup cakupannya bisa bergerak lebih bebas, dan juga pemerintah lebih mudah melakukan pembinaan serta fasilitasi bantuan yang harus diberikan kepada KWT.
“Makanya saya setiap hadir dalam pelantikan KTNA maupun KWT selalu mengingatkan karena ada yang nanya apa sih tugas utama kami, jadi saya jelaskan namanya kelompok tani ya tugasnya nanam, beda dengan pedagang yang dipasar” terangnya.
Edi Damansyah mengharapkan optimalisasi penguatan, karena yang ditetapkan pemkab yang berkaitan dengan program ketahanan pangan merupakan hal yang paling mendasar.
“Karena kalau pangan kita tidak kuat, maka akan terjadi gejolak sosial yang bisa mengganggu kehidupan tatanan bernegara dan berbangsa khususnya di negara kita ini” tuturnya.
Edi mengapresiasi peranan KTNA dan KWT, karena Kukar unggul dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Kaltim dalam ketahanan pangan, sekitar 42 persen kebutuhan beras di Kaltim dari Kukar, selain itu kebutuhan pokok lainnya seperti holtikultura Kukar juga unggul dari daerah Kaltimlainnya.
Dirinya sudah menyampaikan kepada jajarannya khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan selaku dinas yang mengampu urusan dan leading sektor ketahanan pangan yang perlu dilakukan saat ini adalah optimalisasinya.
“Karena katakanlah KWT ini saat ini fokus pada pemanfaatan lahan pekarangan seperti yang sudah dilakukan di kecamatan, jadi sekali lagi saat ini yang kita perlukan optimalisasi,” tegasnya.
Ia berharap melalui ketua KWT kabupaten yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memverifikasi kelompok – kelompok yang sudah ada, dan mengidentifikasi komoditi keunggulannya di kecamatan, kelurahan dan desa masing-masing.
“Setelah itu kami akan mencoba memfasilitasi bagaimana pasarnya nanti juga bisa terhubung dengan baik, ini yang akan kita lakukan bersama,” tandasnya. (Kar)