Tingkatkan SDM, Pemkab Kutim Luncurkan Dua Program Beasiswa
Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) meluncurkan dua program beasiswa sekaligus. Program tersebut adalah Beasiswa Indonesia Emas Daerah dan program Rekognisi Pembelajaran Lampau, yang ditujukan khusus untuk tenaga pendidik terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono mengatakan, program ini menjadi kesempatan emas bagi putra-putri terbaik daerah, untuk bisa mengenyam pendidikan di universitas ternama dan terbaik di Indonesia.
“Hari ini, kami membuktikan perhatian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Bapak Bupati dengan meluncurkan program beasiswa yang bertujuan untuk memberdayakan anak-anak dan Guru kita,” kata Mulyono.
Program Beasiswa Indonesia Emas Daerah ini akan memberikan kesempatan kepada 50 putra putri terbaik Kutai Timur untuk menempuh pendidikan di universitas ternama di Indonesia.
“Universitas Gadjah Mada 30 orang, Institut Teknologi Bandung 2 orang, Institut Pertanian Bogor 2 orang, Universitas Padjadjaran Bandung 5 orang, Institut Teknologi Surabaya 2 orang, Universitas Hasanuddin 7 orang. Beasiswa ini mencakup biaya pendaftaran, Uang Kuliah Tunggal (UKT), biaya pengembangan institusi, dan seluruh biaya kuliah hingga selesai, kecuali biaya hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk program beasiswa RPL sendiri, Mulyono menyebut akan di berikan kepada 190 guru yang belum memiliki ijasah S1, kemudian 197 guru yang memiliki ijasah S1 tapi belum linear dengan profesi yang saat ini mereka tekuni.
“84 guru dari sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang menyelenggarakan sekolah inklusi akan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Untuk program S1 dan linier, pendidikan akan dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung, sedangkan untuk S2 akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan sistem pembelajaran blended learning,” bebernya.
“Sistem pembelajaran blended learning memungkinkan pendidikan S1 yang biasanya ditempuh dalam 4 tahun bisa diselesaikan dalam 2 tahun, dan pendidikan S2 yang biasanya ditempuh dalam 2 tahun bisa diselesaikan dalam 1 tahun. Semua biaya, mulai dari pendaftaran hingga biaya semester, akan ditanggung penuh oleh Pemkab Kutim melalui kebijakan Bupati,” tambahnya.
Pemkab Kutim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 25,387 miliar untuk kedua program beasiswa ini.
“Pemkab kutim mengalokasikan biaya sebanyak Rp 25,387 miliar, untuk kemajuan anak-anak kita dan peningkatan SDM guru-guru kita,” pungkasnya.(adv/adl/ja)