Bujurnews, Samarinda – Memastikan distribusi gas subsidi tepat sasaran, Pemerintah Kota Samarinda meluncurkan program kartu kendali pembelian LPG 3 kilogram. Program ini mencakup 58 kecamatan di Kota Samarinda dengan 35.000 kartu kendali, yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Dengan simbolisasi pemberian 1.000 kartu kendali di Kelurahan Makroman, menandai keseriusan pemkot dalam memastikan pengendalian agar harga per tabung gas melon itu tetap di bawah Rp 18.000. Hal itu disampaikan Asisten II Sekkot Samarinda Marnabas, di sela kegiatan peluncuran kartu kendali, Kamis (12/12/2024).
“1.000 kartu kendali sudah kami distribusikan hari ini. Dan jumlahnya akan terus bertambah,” aku Marnabas.
Dia memastikan, program ini menyasar keluarga miskin ekstrem, yang berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan social security number (SSN). Ya, setiap keluarga akan memperoleh alokasi satu LPG 3 kilogram per bulan.
“Ada pengecualian bagi keluarga yang memiliki jumlah anggota lebih banyak. Mereka bisa menerima hingga tiga tabung,” ungkapnya.
Marnabas menjelaskan, kartu kendali ini juga bertujuan untuk mencegah penyelewengan dan memastikan distribusinya berjalan sesuai aturan.
“Di pangkalan gas, jatah rata-rata 250 tabung per minggu. Tetapi sejauh ini hanya 130 tabung yang digunakan,” tuturnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program tersebut, Pemkot Samarinda menggandeng Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan RT setempat. Terutama dalam pendataan penerima manfaat. Hal ini dilakukan agar distribusi lebih transparan dan membantu keluarga miskin ekstrem memperoleh LPG 3 kilogram dengan harga terjangkau.
“Tidak ada itu mengganggu ketersediaan. Gas (LPG 3 kilogram) ini buat orang miskin toh? Kita berikan haknya,” ujar Marnabas.
Menurutnya, program ini sudah dikembangkan sejak enam bulan lalu. Sehingga error dalam pelaksanaannya sudah diprediksi dari jauh hari. Selain itu, program ini adalah cita-cita utama Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Sudah lama mau diluncurkan. Tapi beberapa waktu lalu berkenaan dengan masa kampanye, Bapak (Andi Harun) bilang tunda dulu. Menghindari niat baik dilihat sebagai kampanye politik, makanya baru diluncurkan sekarang,” ungkapnya.
Dengan adanya program kartu kendali, pemkot berharap dapat mengontrol distribusi tabung gas tersebut secara efektif. Dan memastikan harga tetap stabil di tengah kebutuhan yang meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Saya tekankan bahwa niat Pak Wali (Andi Harus) sejak lama adalah jangan membuat orang susah makin susah. Sudah capek bekerja, mesti antri lagi. Belum tentu juga dapat,” tutupnya. (ape/yd)