
Bujurnews, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Dr. Andi Harun, memimpin rapat koordinasi terkait pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan di ruang rapat Wali Kota, Balai Kota Samarinda, Selasa (25/3/2025).
Rapat ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Samarinda Syaifuddin Zuhri, Sekretaris Daerah Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan, Asisten II Marnabas Patiroy, Asisten III Ali Fitri Noor, Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda Syaparudin, serta kepala perangkat daerah terkait dan pihak pelaksana pekerjaan.
Dalam arahannya, Andi Harun menegaskan bahwa penanganan sampah merupakan prioritasnya, termasuk percepatan pembangunan zona baru TPA Sambutan. Menurutnya, permasalahan sampah menjadi perhatian nasional, sesuai arahan Presiden yang meminta seluruh kepala daerah untuk mengambil langkah konkret dalam pengelolaannya.
“Persoalan sampah menjadi perhatian utama saya. Percepatan zona baru TPA Sambutan harus kita lakukan dengan serius. Bahkan, Presiden telah membentuk Satgas khusus untuk menangani masalah ini,” ujar Andi Harun.
Ia pun menekankan pentingnya koordinasi antarperangkat daerah agar tidak ada hambatan dalam proses pembangunan.
“Jika ada kendala, segera koordinasikan dengan Sekda, Asisten, dan kepala OPD terkait. Jangan sampai ada hambatan yang memperlambat jalannya proyek ini. Untuk itu, saya telah memberikan tanggung jawab kepada Pak Wawali dalam mengawasi pembangunan TPA dan pengelolaan sampah di Samarinda,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Andi Harun juga memastikan bahwa anggaran untuk pengelolaan sampah akan mendapatkan dukungan penuh.
“Berapa pun kebutuhan anggaran khusus untuk sampah, kami akan mendukung,” ujarnya sambil mengarahkan perhatiannya kepada Kepala BPKAD Samarinda, Ibrohim, dan Kepala Baperida Samarinda, Ananta Fathurrazi.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari pelaksana pekerjaan, progres pengerjaan lubang pertama untuk penumpukan sampah seluas 3,5 hektare telah mencapai 40 persen. Dinas PUPR Samarinda menargetkan lubang pertama dari dua yang direncanakan dapat rampung pada Juli 2025.
“Kita sepakat bahwa lubang pertama harus selesai pada bulan Juli. Besok, sesuai kesepakatan OPD teknis, Dinas PUPR dan DLH akan menggelar rapat di lokasi pukul 10 pagi untuk membahas lebih lanjut terkait tumpukan sampah di TPA Sambutan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Wali Kota meminta agar lokasi untuk incinerator berukuran besar di TPA Sambutan segera disiapkan. Menurutnya, teknologi modern seperti ini sudah banyak diterapkan di berbagai TPA dunia sebagai solusi dalam mengurangi volume sampah.
Saat ini, pembuangan sampah di TPA Bukit Pinang secara bertahap telah dihentikan, dan seluruh aktivitas pengelolaan sampah dipusatkan di TPA Sambutan yang memiliki luas 200 hektare.
Produksi sampah di Samarinsa rata-rata mencapai 600 ton per hari. Terjadi peningkatan volume sampah hingga 15 persen pada pekan pertama Ramadan, disebabkan oleh tradisi bersih-bersih rumah dan peningkatan konsumsi makanan dalam kemasan plastik. 
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda mengoperasikan 67 armada pengangkut sampah, terdiri dari 41 dump truck dan 26 armroll, dengan total 200 perjalanan ke TPA setiap hari. Terdapat 94 unit bank sampah yang tersebar di berbagai kecamatan, berkontribusi dalam pengurangan volume sampah dan mendukung ekonomi sirkular. 
Pemkot Samarinda juga merencanakan pembangunan 10 insinerator di 10 kecamatan pada tahun 2025 dengan anggaran Rp 10 miliar, bertujuan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Sambutan. 
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan pengelolaan sampah di Samarinda dapat lebih efektif dan berkelanjutan, mendukung visi kota yang bersih dan nyaman bagi warganya. (ape/ja)