
Bujurnews, Kutai Timur – Menjelang Hari Raya Iduladha, aktivitas penjualan hewan kurban di Sangatta mulai menunjukkan peningkatan.
Salah satu penjual hewan kurban, Mulyono, yang sudah lima tahun menekuni usaha ini sejak 2020, mengungkapkan bahwa permintaan hewan kurban sudah mulai berdatangan.
Berbagai jenis sapi ia tawarkan kepada pembeli, mulai dari Sapi Bali, Sapi Limosin, hingga Sapi Peranakan Ongole (PO). Hewan-hewan tersebut didatangkan dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Ternate, hingga Kupang.
“Kami tidak ambil dari satu tempat saja, semuanya sudah divaksin sebelum sampai ke sini,” ujarnya saat ditemui dilapaknya, di Jalan Pertanian, Kecamatan Sangatta Selatan, Selasa (27/05/2025).
Harga sapi yang dijual pun bervariasi. Sapi Bali ukuran kecil dibanderol mulai dari Rp17 juta, sedangkan Sapi Limosin dengan ukuran besar bisa mencapai Rp90 juta. Ia juga menjelaskan perbedaan fisik antara Sapi Limosin dan Simental, yang ditandai dengan adanya titik putih di kepala.
“Kalau Simental agak galak, biasanya ada putih di kepala,” jelasnya.
Menurutnya, meski ada kecenderungan penurunan daya beli di beberapa tempat, penjualan di lapaknya cenderung stabil.
“Kalau di tempat kami, alhamdulillah masih normal. Rata-rata tiap tahun kami jual 80 hingga 90 ekor,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Sapi Bali masih menjadi jenis yang paling banyak diminati, karena harga yang terjangkau dan karakteristik daging yang lebih kering dibanding jenis lainnya.
Ditanya soal tantangan dalam bisnis hewan kurban, Mulyono menyatakan bahwa yang terpenting adalah menjaga kualitas.
“Kalau tantangan sebenarnya engga ada, Yang penting kualitas, pelanggan itu yang dilihat. Alhamdulillah pelanggan kita sudah tetap, bahkan lumayan antri,” tuturnya.
Mulyono berharap suasana Iduladha tetap ramai dan usaha penjualan hewan kurban bisa terus berjalan lancar.
“Harapannya ya, ramai terus. Yang penting kualitas tetap dijaga, meskipun penjualan tahun ini agak menurun,” pungkasnya. (ma/ja)