Bujurnews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyiapkan pembentukan Kedeputian Intelijen dalam struktur organisasi dan tata kerja (OTK) lembaga antirasuah tersebut. Rencana itu disampaikan langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto, Rabu (19/11), seperti dikutip dari Antara.
Setyo menjelaskan bahwa penambahan satu kedeputian baru ini merupakan bagian dari arah kebijakan KPK untuk memperkuat fungsi deteksi dini dan pengumpulan informasi strategis. “Harus ada satu bagian, satu kedeputian, yang kemudian nanti kami sesuaikan OTK-nya menjadi Kedeputian Intelijen,” ujarnya.
Menurut Setyo, keberadaan intelijen sangat penting karena KPK perlu memiliki kemampuan yang setara dengan lembaga penegak hukum lain serta dapat berkoordinasi dengan komunitas intelijen di Indonesia. Ia menyebut fungsi intelijen di KPK akan menjadi “mata dan telinga pimpinan” dalam memantau potensi tindak pidana korupsi.
Kedeputian Intelijen nantinya diproyeksikan memberi dukungan penuh untuk seluruh tugas KPK, mulai dari pencegahan hingga penindakan. Setyo juga mengungkapkan bahwa proses pembentukan kedeputian baru ini akan dibantu oleh Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa.
“Mudah-mudahan nanti yang dilakukan oleh Pak Sekjen bisa berhasil hanya untuk perubahan nomenklatur. Nanti masalah tugas, job desk-nya, dan lain-lain akan disesuaikan dengan nomenklatur yang ada,” kata Setyo.
Saat ini, berdasarkan Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2020 tentang Organisasi Tata Kerja (OTK) KPK, terdapat lima kedeputian di KPK:
Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Kedeputian Pencegahan dan Monitoring, Kedeputian Penindakan dan Eksekusi, Kedeputian Koordinasi dan Supervisi, Kedeputian Informasi dan Data
Pembentukan Kedeputian Intelijen akan menjadi struktur keenam dan diharapkan semakin memperkuat kemampuan KPK dalam memerangi korupsi secara lebih efektif dan adaptif.
