Bujurnews, Kutai Timur – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Jimmi, angkat bicara terkait meningkatnya angka pengangguran di wilayahnya.
Saat ini, Kutai Timur menempati posisi kedua dengan persentase pengangguran tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur, sebuah kondisi yang disebutnya sebagai persoalan berat yang harus segera ditangani.
Menurut Jimmi, sektor tambang masih menjadi tulang punggung serapan tenaga kerja di Kutai Timur. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan agar dapat mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ruang untuk penyerapan tenaga kerja paling besar itu memang industri tambang, khususnya di daerah kita. Kami sudah sampaikan kepada perusahaan-perusahaan untuk memitigasi potensi PHK, atau minimal mengalokasikan pekerja agar tetap bisa bekerja,” ujarnya.
Jimmi menjelaskan bahwa meningkatnya angka pengangguran tidak terlepas dari pertumbuhan angkatan kerja, terutama kelompok usia produktif seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Kondisi ini menurutnya harus diimbangi dengan upaya menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor tambang.
Ia mendorong pengembangan pelaku ekonomi kecil dan menengah sebagai solusi alternatif dalam menekan angka pengangguran sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan.
“Pelaku ekonomi kecil-menengah harus didorong untuk tumbuh. Ini penting agar bisa mengurangi dampak meningkatnya pengangguran. Kita ingin masyarakat lebih kreatif,” tambahnya. (Ma/ja)
