AdvertorialDPRD Kaltim

Minimnya Tenaga Gizi Dinilai Picu Risiko Stunting, DPRD Kaltim Minta Pemprov Lakukan Aksi Cepat

Bujurnews.com, Kaltim – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyebutkan bahwa persoalan minimnya tenaga gizi di Kaltim harus ditangani sebagai keadaan darurat pelayanan publik. Ia menilai kondisi tersebut memberi dampak domino terhadap risiko stunting, efektivitas posyandu, hingga pelaksanaan program gizi nasional.

Menurutnya, kebutuhan tenaga gizi di Kaltim jauh dari standar. Dengan jumlah penduduk sekitar 4,045 juta jiwa, seharusnya tersedia lebih dari 1.400 tenaga gizi. Namun data terakhir menunjukkan hanya 503 orang yang mengisi posisi tersebut. “Kualitas pelayanan gizi pasti terpengaruh. Rasio kita terlalu rendah untuk ukuran provinsi sebesar Kaltim,” katanya.

Ia menilai kondisi ini membuat berbagai layanan dasar tidak optimal, termasuk konseling gizi, pemantauan tumbuh kembang, hingga intervensi khusus bagi anak berisiko. Minimnya tenaga ahli juga membuat posyandu di sejumlah daerah kekurangan tenaga teknis, sehingga tidak semua masalah gizi dapat ditangani cepat.

Ananda mendorong dibukanya pola baru kolaborasi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi. Menurutnya, program magang dan praktik mahasiswa dapat menjadi langkah awal untuk menutup kekosongan tenaga gizi di berbagai wilayah. “Partisipasi mahasiswa kesehatan harus difasilitasi lebih baik. Mereka bisa membantu memperluas jangkauan layanan,” jelasnya.

Selain itu, ia meminta pemerintah memperbaiki strategi perencanaan SDM kesehatan agar tidak hanya fokus pada tenaga medis, tetapi juga profesi penting lainnya seperti tenaga gizi yang selama ini kurang mendapat perhatian.

Ia berharap kebutuhan tenaga gizi dapat segera dipenuhi agar target penurunan stunting berjalan sesuai rencana nasional. “Kalau kita bicara kualitas generasi masa depan, maka SDM gizi adalah garda terdepan. Jangan sampai kita gagal karena kurang tenaga,” ujar Ananda.

Dengan perhatian serius dari DPRD dan langkah cepat dari pemerintah, ia yakin Kaltim mampu memperkuat layanan gizi sekaligus memastikan program Makanan Bergizi Gratis berjalan optimal untuk seluruh anak di provinsi ini. (Adv/Rir)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button