Bujurnews.com, Rantau Pulung – Akses Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung (Ranpul) KM 30, Kutai Timur, Kaltim, didera musibah longsor. Puluhan mobil yang hendak melintas terjebak macet panjang akibat jalan tersebut terputus tepat di seluruh badan jalan utamanya, Minggu (5/9/2021).
Diketahui, lokasi longsor yang tak jauh dari lokasi pertambangan batu bara. Rombongan Bupati Kutim dan rombongan karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC) langsung meninjaunya, bersamaan dengan bantuan alat berat Pemkab Kutim dan KPC.
Setelah meninjau lokasi longsor, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, akan melakukan sejumlah rekayasa penanganan kemacetan dampak longsor tersebut. Lantas, dirinya sudah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim dan KPC untuk melakukan koordinasi kegiatan darurat membantu bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Mobil ukuran kecil juga nantinya akan diusahakan.
“Dishub (Dinas Perhubungan) juga diminta untuk tidak mengganggu ini, agar di Simpang Telkom diblok dan di 106. Jangan dulu ada kendaraan besar, angkut sawit, dan sebagainya, agar yang bekerja ini bisa fokus menangani ini (longsor),” papar Ardiansyah didampingi Supritendent Eksternal KPC Felly Lung, Dishub, dan sejumlah rombongan lainnya.
Bila dilihat, lanjut Ardiansyah, panjang jalan yang terkena longsor mencapai sekira 100 meter. Selebihnya, akan diperbaiki.
“Mudah-mudahan nanti di anggaran tahun depan (2022) sudah selesai (perbaikan jalan longsor). Mudahan juga KPC berkolaborasi seperti itu, kita minta juga mereka untuk ambil bagian di sini,” urai orang nomor satu di Kutim itu.
Di tempat yang sama, Supritendent Eksternal KPC Felly Lung menjelaskan, ketika terjadi longsoran pihaknya bersama pihak Dinas PU Kutim langsung datang ke lokasi sejak Kamis (2/9/2021), kemudian melakukan survei, analisis, dan langkah-langkah preventif.
Kemudian, lanjut dia, pihak KPC dan Dinas PU melakukan perbaikan, dengan saling dukung. Namun faktor cuaca dengan curah hujan cukup tinggi membuat percepatan proses pergeseran tanah.
“Langkah ke depan, KPC akan berusaha memberi bantuan dengan alat berat, memepercepat proses perbaikan. Kami juga akan membantu menganalisa kontur tanah, agar pekerjaan bisa berjalan dengan safety,” ungkap Felly.
Diperkirakan, teknis pengerjaan memakan waktu hingga tiga hari, temporary. Agar kendaraan roda dua dan roda empat yang memungkinkan supaya bisa melintas di lokasi longsor tersebut.
“Yang diutamakan adalah supaya kendaraan bisa lewat dulu. Nanti selanjutnya akan ada komunikasi lagi, karena tugas kita membantu pemerintah,” terangnya. (gen)