KaltimSamarinda

Pemkot Samarinda Lakukan Sidak Pasar dan Gas Elpiji Jelang Ramadan 1446 H

Bujurnews, Samarinda – Menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 H, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Samarinda, Ir. H. Hero Mardanus Satyawan, memimpin inspeksi mendadak (sidak) terhadap bahan pokok penting (Bapokting) di Pasar Segiri pada Rabu (26/2/2025). Sidak ini bertujuan memastikan ketersediaan bahan pokok dan memantau stabilitas harga menjelang bulan puasa.

Menjelang Ramadan dalam beberapa tahun terakhir, Kota Samarinda kerap menghadapi lonjakan harga bahan pokok dan permasalahan ketersediaan gas elpiji 3 kg. Pada Februari 2025, harga gas elpiji 3 kg melonjak hingga Rp 40.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 18.000. Kenaikan ini membuat masyarakat resah, terutama mereka yang bergantung pada gas bersubsidi untuk keperluan sehari-hari. Selain itu, harga bahan pokok seperti beras ukuran 25 kg juga mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 480.000 per karung, sementara gula pasir mencapai Rp 24.500 per kg dan beras kualitas biasa naik menjadi Rp 21.500 per kg.

Situasi serupa terjadi pada Maret 2024, ketika harga kebutuhan pokok di Samarinda mengalami fluktuasi tajam menjelang bulan puasa. Telur ayam yang semula seharga Rp 58.000 per piring naik menjadi Rp 63.000, sementara beras kualitas premium melonjak hingga Rp 18.000 per kg. Gula pasir pun turut mengalami kenaikan, dengan beberapa jenis mencapai harga Rp 20.000 per kg. Lonjakan ini sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan serta faktor distribusi yang kurang stabil.

Selain lonjakan harga bahan pokok, permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kg juga sering terjadi. Pada Juni 2023, menjelang Iduladha, masyarakat Samarinda mengalami kesulitan mendapatkan gas melon. Di beberapa pengecer, harga gas bahkan melonjak hingga Rp 30.000 per tabung. Pihak Pertamina mengklaim telah menyalurkan LPG sesuai kuota, namun tingginya permintaan menyebabkan stok cepat habis. Hal serupa kembali terjadi pada April 2023 menjelang Idulfitri, ketika stok gas elpiji 3 kg di Samarinda menipis. Harga di tingkat pengecer pun meningkat menjadi Rp 25.000 hingga Rp 28.000 per tabung, melebihi HET yang ditetapkan Rp 18.000.

Dalam sidak tersebut, Sekda didampingi perwakilan Anggota DPRD Kota Samarinda, Forkopimda, Asisten I dan II Sekretariat Daerah, serta kepala instansi dan OPD terkait lainnya. Hasil pemantauan menunjukkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama cabai dan ikan layang. Hero Mardanus menegaskan bahwa meskipun ada lonjakan harga, yang terpenting adalah memastikan stok bahan pokok tetap aman di pasar.

“Kita akan terus memantau dan mengambil langkah-langkah khusus untuk menekan harga agar tidak memberatkan masyarakat,” ujarnya.

Setelah meninjau Pasar Segiri, rombongan melanjutkan sidak ke beberapa agen dan tempat pengisian gas elpiji di Jalan DI. Panjaitan dan Tanah Merah. Dalam sidak tersebut, ditemukan beberapa tabung gas melon yang isinya kurang dari berat seharusnya. Pemerintah Kota Samarinda akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kualitas dan distribusi gas elpiji tetap terjaga.

Pemerintah Kota Samarinda secara proaktif mengambil berbagai langkah untuk mengatasi lonjakan harga bahan pokok dan kelangkaan gas elpiji. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menambah kuota gas elpiji 3 kg, di mana pada Januari 2024, Pemkot Samarinda mengajukan permintaan tambahan sebanyak 30.800 tabung kepada Pertamina. Penambahan ini bertujuan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi pasca Natal dan Tahun Baru, yang kerap menyebabkan lonjakan harga di tingkat pengecer. Selain itu, guna menekan harga bahan pokok yang terus meningkat, pemerintah membuka program Kios Penyeimbang Sigap di Pasar Segiri. Program ini berfungsi sebagai mekanisme stabilisasi harga agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dengan harga yang lebih terjangkau.

Tidak hanya itu, pemerintah juga memperketat pengawasan distribusi gas elpiji 3 kg dengan bekerja sama dengan agen dan pangkalan resmi. Langkah ini diambil untuk memastikan distribusi gas elpiji tepat sasaran, khususnya bagi rumah tangga kurang mampu dan pelaku usaha mikro yang sangat bergantung pada gas bersubsidi. Pengawasan ketat juga dilakukan untuk mencegah praktik penimbunan dan penyalahgunaan distribusi yang sering kali menjadi penyebab kelangkaan dan kenaikan harga di pasaran.

Sidak kemudian ditutup dengan pemantauan langsung ketersediaan beras di gudang Bulog. Asisten II Sekda, Marnabas Patiroy, memastikan bahwa persediaan beras untuk Kota Samarinda aman hingga lima bulan ke depan.

Pemerintah Kota Samarinda mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan. Pemantauan harga dan stok akan terus dilakukan guna memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. (ape/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button