
Bujurnews, Kutim – Masih dalam moment Iduladha 1446 Hijriah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutai Timur memberi kabar baik. Di tengah daya beli masyarakat yang disebut-sebut sedang menurun, warga LDII Kutim berhasil melakukan perputaran ekonomi cukup signifikan pada sektor peternakan.
Dilaporkan, pada Iduladha tahun ini, warga LDII Kutim telah menyembelih 175 sapi dan 93 kambing dalam sehari pada 6 Juni 2025. Banyaknya hewan kurban tersebut, jika dirupiahkan diperkirakan setara Rp 4,3 miliar. Pada catatan DPW LDII Kaltim, rekor LDII Kutim menjadi yang terbanyak kedua se-Kaltim setelah DPD LDII Balikpapan yang mencapai sekira 248 sapi dan 103 kambing, atau sekira Rp 6 miliar.
Ketua DPD LDII Kutim, Theo Okta Wirawan mengatakan, penyembelihan hewan kurban ini bersumber dari warga LDII Kutim yang dikelola secara mandiri oleh kepanitiaan di masing-masing masjid. Bukan bantuan dari pemerintah maupun swasta, dengan harapan memaknai esensi kurban secara maksimal untuk memeroleh pahala besar.
Justru sebaliknya, lanjut Theo, LDII Kutim setiap tahun hingga kini, menyalurkan bantuan hewan kurban kepada lembaga-lembaga keagamaan dan berbagai lembaga maupun instansi, yang secara umum telah mengajukan proposal. Begitu juga kepada masyarakat di lingkungan sekitar masjid binaan LDII.
“Dengan nilai Rp 4,3 miliar sapi dan kambing tersebut, mudah-mudahan pahala dan manfaatnya juga melimpah ruah. Sebagaimana dalilnya, pahala menyembelih hewan kurban pada hari Iduladha itu tidak ada yang membandinginya kecuali pergi ke medan perang untuk berjihad dengan semua harta benda lalu pulang hanya tinggal nama,” terang Theo.
Berkurban, jelasnya lebih lanjut, tak hanya sekadar manfaat spiritual sebagai ibadah yang diperintahkan agama Islam. Beberapa manfaat lainnya secara langsung adalah pada sisi sosial dan ekonomi.
“Jika secara spiritual berkurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT, secara sosial berkurban menjadi momen berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Bahkan saat kita berbagi daging kurban, itu akan mempererat tali silaturahmi, yang secara khusus manfaatnya bagi LDII Kutim menjadi mediator silaturahim antar lembaga,” ulas Theo dengan penuh semangat.
Dijelaskannya, ribuan bungkus kresek daging kurban telah dibagikan kepada masyarakat sekitar dan kepada fakir miskin atau yang membutuhkan. Dengan harapan mereka juga dapat merasakan kebahagiaan Iduladha.
“Ibadah kurban mengajari kita untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Bahkan secara ekonomi, membeli hewan kurban dari peternak lokal juga dapat membantu meningkatkan perekonomian mereka dan membantu perputaran ekonomi daerah di Kutai Timur melalui sektor perternakan ini,” paparnya. (rc)