
Bujurnews.com – Fenomena kotak snack dalam setiap rapat di DPR RI kembali mencuri perhatian publik. Hampir di setiap meja anggota dewan dan peserta rapat, selalu tersedia kotak berisi makanan ringan. Namun, tidak jarang snack tersebut dibiarkan begitu saja tanpa disentuh. Ironisnya, dalam satu hari yang diisi hingga tiga kali rapat, kotak snack baru tetap disediakan berulang kali.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menilai hal itu sebagai kebiasaan yang tidak tepat. Ia menyebut tidak perlu setiap rapat disertai penyajian snack, apalagi jika rapat hanya berdurasi singkat. “Snack itu menurut saya kadang-kadang juga nggak pas. Misalnya rapat Komisi III sehari bisa tiga kali, tiap rapat snack baru. Padahal sebagian besar anggota kayaknya nggak makan snack itu,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta (21/8).
Ia pun mengusulkan agar DPR cukup menyediakan air putih sebagai minuman wajib saat rapat. “Air putih cukup, karena orang perlu minum setiap 3 jam. Kalau makanan, apalagi usia 50 tahun ke atas, sudah harus jaga pola makan,” tambahnya. Menurutnya, kebijakan sederhana ini bisa menjadi langkah efisiensi anggaran DPR.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan pandangan berbeda. Ia tidak menolak keberadaan snack, namun mengingatkan agar makanan yang sudah disediakan jangan sampai mubazir. “Saya mengimbau agar snack yang diberikan kepada anggota itu dihabiskan. Selain itu, saya juga minta kesekretariatan di tiap komisi tidak berlebihan dalam memberikan snack,” ujarnya.
Perbedaan pandangan ini mencerminkan adanya dua arah kebijakan: antara pemangkasan fasilitas demi efisiensi atau tetap mempertahankan tradisi dengan syarat tidak berlebihan. Publik kini menanti apakah DPR akan benar-benar meninjau ulang kebijakan konsumsi snack ini, terutama di tengah sorotan terhadap pengelolaan anggaran lembaga negara. (*)