Siap Jadi Gerbang IKN, Balikpapan Akan Jadi Kota Bebas Kabel

Bujurnews, Balikpapan – Kota Balikpapan yang dikenal sebagai Kota Minyak kini tengah bersiap menegaskan perannya sebagai beranda utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Kesadaran bahwa IKN adalah masa depan Indonesia mendorong Balikpapan untuk melakukan pembenahan total, salah satunya melalui proyek strategis penataan jaringan kabel utilitas bawah tanah.
Langkah ambisius ini bukan sekadar mempercantik wajah kota, tetapi merupakan fondasi menuju smart city yang efisien, aman, dan modern.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari visi Wali Kota Balikpapan untuk menyesuaikan infrastruktur dasar kota dengan kemajuan IKN.
“Menjadi penyangga, tentu kita enggak boleh ketinggalan. Kalau di sana (IKN) sudah modern, kita juga harus siap dari segi infrastruktur,” ujar Yusri, Rabu (8/10/2025).
Saat ini, pemandangan kabel yang semrawut di berbagai sudut kota kerap disebut “jaring laba-laba” dan dianggap mengganggu estetika kota. Dengan penataan jaringan di bawah tanah, Balikpapan akan tampil lebih rapi dan indah, sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan utilitas publik.
Menurut Yusri, proyek penataan kabel bawah tanah bukan hanya persoalan keindahan kota, tetapi juga menyangkut efisiensi dan keamanan layanan publik.
“Penataan kabel bukan hanya soal estetika, tetapi lebih jauh menyangkut efisiensi pemanfaatan jaringan publik seperti listrik, internet, dan PDAM,” tegasnya.
Dengan seluruh jalur utilitas tertata di bawah tanah, risiko gangguan, korsleting, atau pemadaman dapat diminimalkan. Selain itu, pemeliharaan jaringan menjadi lebih mudah dan aman.
Yang menarik, proyek ini juga memiliki dimensi ekonomi yang potensial. Penataan kabel bawah tanah diharapkan bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru bagi Pemerintah Kota Balikpapan.
Ruang utilitas bawah tanah nantinya dapat disewakan kepada berbagai penyedia jaringan, seperti operator internet dan listrik.
“Selain manfaat fungsional, ada nilai ekonominya juga. Pemerintah kota bisa mendapat pemasukan dari penyewaan jalur utilitas yang dibuat,” jelas Yusri.
Konsep ini disebut sebagai model infrastruktur as a service, di mana pemerintah daerah berinvestasi untuk tata kota modern dan mendapatkan imbal balik dari sektor swasta yang memanfaatkannya.
Secara teknis, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan telah menyiapkan jalur utilitas di sejumlah kawasan pembangunan baru. Pemindahan kabel akan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari.
Kajian menyeluruh tengah disusun sebagai dasar pembentukan naskah akademik dan rancangan Peraturan Daerah (Perda). Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, program ambisius ini ditargetkan mulai terealisasi pada tahun 2027.
Dengan langkah strategis ini, Balikpapan tak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai kota modern penyangga utama IKN Nusantara sebuah visi jangka panjang menuju kota yang berdaya saing, efisien, dan berkelanjutan.