Bujurnews.com – Setelah pencoblosan pada 9 Desember 2020, terdata dalam pilkada2020.kpu.go.id hasil sementara Pilkada Kutai Timur (Kutim). Kini, pada tahapan rekapitulasi suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim, simpatisan dan relawan salah satu paslon menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (16/12/20).
Terpantau, aksi unjuk rasa tersebut dimulai sejak pukul 08.00 Wita. Massa aksi didominasi relawan dan simpatisan yang mendukung paslon nomor 01 Mahyunadi-Kinsu. Aksi tersebut lanjutan atas tuntutan pelaporan tim advokasi paslon tersebut yang sebelumnya melakukan pelaporan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kutim. Yakni berbagai gugatan atas hasil pemungutan suara yang sejauh ini, menurut data pilkada2020.kpu.go.id, persentase kemenangan diungguli oleh pasangan calon Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi dengan selisih 10 persen lebih dibandingkan lawan lainnya.
Rinciannya, pasangan nomor urut 3 Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang memperoleh 47,0 persen (46.084 suara), paslon nomor 1 Mahyunadi-Kinsu sebesar 36,5 persen (35.820 suara), dan paslon nomor 2 Awang Ferdian Hidayat-Uce Prasetyo sebesar 16,5 persen (16.202 suara).
Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Polres Kutim menerjunkan 184 personel untuk mengamankan proses rekapitulasi KPU Kutim itu.
Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko melalui Kabag Ops Polres Kutim, Kompol Aris Cai Dwi Susanto mengatakan, pihaknya telah siap mengamankan proses rekapitulasi tersebut. Dirinya meyakini seluruh paslon yang berlaga di Pilkada Kutim bisa menjadi panutan, sehingga diharapkan kondusifitas bisa terjaga.
Menurut Aris, saat ditetapkan menjadi paslon di KPU, tiap kandidat sudah mendeklarasikan Pilkada damai di Kutim. Selain itu juga ada pernyataan siap untuk tidak melakukan pengerahan massa dengan jumlah yang besar.
“Kami yakin dan percaya, para paslon adalah tokoh dan publik figur yang memiliki integritas. Tentu akan memegang ikrar tersebut,” imbuhnya.
Faktor utama yang harus dihindari saat ini, menurutnya, adalah pelanggaran protokol kesehatan. Sebab, pengerahan massa yang banyak tentu akan membuat kerumunan. Maka potensi penularan covid-19 semakin terbuka lebar.
“Cintai diri sendiri dan keluarga. Jangan sampai euforia Pilkada justru membuat kita terpapar covid dan masuk rumah sakit,” bebernya.
Ia mengingatkan, pandemi covid-19 di Kutim saat ini masih belum mereda. Oleh karena itu dirinya meminta agar dalam proses rekapitulasi tetap harus berdasarkan protokol kesehatan.
“Covid belum berlalu. Pasien terkonfirmasi masih terus bertambah dari hari ke hari. Maka perlu bagi kita untuk patuhi protokol kesehatan,” tandasnya. (kar)