HeadlineKota

Diagnosa Dokter Berbeda dengan Hasil Pemeriksaan Uji Laboratorium Patologi Anatomi

Bujurnews, Samarinda – Diagnosa awal dokter Rumah Sakit Dirgahayu berbeda dengan hasil yang dikeluarkan oleh pihak Laboratorium Patologi Anatomi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.

Sebelumnya pasien atas nama Muhammad Abdillah telah didiagnosa oleh salah satu dokter bedah umum di RS Dirgahayu Samarinda telah mengidap tumor ganas pada usus besar dan harus segera dilakukan tindakan operasi kolostomi, guna menyelamatkan kondisi nyawa pasien pada saat itu.

“Waktu operasi usus buntu pecah, di tengah berjalannya operasi saya dipanggil masuk ke ruang tindakan. Kata dokter yang operasi waktu itu ada tumor di ususnya dan harus dilakukan tindakan kolostomi untuk menyelamatkan nyawanya,” ungkap Sandy selaku keluarga yang mendampingi pasien saat itu.

Baca juga: Setelah Jalani Operasi 11 Jam, Pihak Keluarga Tidak Tahu Operasi Apa Yang dilakukan

“Padahal sebelumnya tidak ada pemeriksaan terkait kearah sana. Harusnyakan diteliti dulu apa benar tumor atau bukan? Kalau sudah pasti baru lakukan tindakan kolostomi,” imbuhnya.

Sesaat perawatan pasca menjalani tindakan operasi tersebut, Muhammad Abdillah lantas dirujuk ke RSUD AWS guna pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Namun hasil uji Laboratorium PA dari RSUD AWS menyatakan hal itu berbanding terbalik dengan hasil diagnosa dokter rumah sakit sebelumnya.

Hasil Uji Lab Patologi Anatomi dari RSUD Abdul Wahab Syahranie

“Itu diagnosa dokter dirgahayu Malignant Neoplasm Of Sigmoid Colon, ternyata setelah di uji lab hasil yang keluar adalah Colitis Kronik Non Spesifik. Kan jauh sekali hasilnya dari tumor ganas ke peradangan usus. Kasihan om saya, belum pasti ada tumornya udah dilubangin aja perutnya,” ucap Rezky.

Baca juga: Keluarga Kecewa Tak Dapat Edukasi, Pasien Meninggal Dunia Pasca Jalani Operasi

Sekedar informasi, dikutip dari alodokter.com Kolostomi adalah tindakan pembuatan lubang di bagian perut sebagai saluran pembuangan kotoran atau feses. Prosedur kolostomi biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat buang air besar dengan normal akibat adanya masalah di usus besar, anus, atau rektum. (*)

Penulis: Rezky Arisandi

Editor: Raymond

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button