Bujurnews, Kutai Timur – Dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), sekaligius meningkatkan keteguhan desa dan mengurangi risiko bencana selama 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim menggelar Apel Kesiapaan Personel dan Peralatan Penanggulan Karhutla.
Mewakili Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, Apel tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten 1 bagian Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra) Sekkab Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono, di Folder Jalan Ilham Maulana, Sangatta, Rabu (31/5/2023).
Dalam sambutannya, Poniso menyampaikan bencana Karhutla dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan di sekitar kita, hingga di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Untuk itu dirinya mengajak pemerintah dan berbagai pihak termasuk masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan persiapan serta bersinergi dalam menghadapi ancaman Karhutla.
“Para pemuda di kota maupun di desa yang berada di dekat potensi Karhutla harus menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Karhutla. Pemuda harus aktif dalam kegiatan sukarelawan dan kegiatan-kegiatan sosial yang menunjang penanggulangan Karhutla seperti kegiatan penghijauan, penyediaan air bersih dan lain-lainya,” ucap Poniso.
Selain itu, Poniso mengatakan pemerintah sangat mendukung dan selalu berupaya memberikan yang terbaik terkait dengan persiapan perlengkapan yang kurang dan peralatan yang dibutuhkan oleh tingkat kabupaten maupun di desa.
“Saya minta untuk perubahan ini BPBD kalau Ada peralatan atau perlengkapan yang kurang segera diusulkan untuk persiapan 2024 termasuk di BPBD yang di kecamatan,” tutupnya.
Sementara itu Ketua BPBD, Idris Syam mengatakan pihaknya telah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kutim.
“Ada 72 desa Dari 147 desa yang ada di Kutai Timur, telah kita bentuk MPA dan sudah dilakukan pelatihan maupun pembinaan, kita akan menargetkan untuk membentuk MPA di seluruh desa di Kutim,” pungkasnya.(Adv/Ma/Ja)
