Reza Rahadian Turun ke Jalan, Tolak Revisi RUU Pilkada di Depan Gedung DPR RI
Bujurnews – Aktor kenamaan Reza Rahadian mengejutkan publik dengan kehadirannya dalam aksi unjuk rasa menolak Revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada di Gedung DPR RI, Senayan. Pemeran B.J. Habibie dalam film biografi yang populer itu terlihat bergabung dengan ratusan demonstran yang menyuarakan penolakan mereka terhadap revisi undang-undang tersebut.
Dalam aksi yang digelar pada hari itu, Reza tampil sederhana, tanpa atribut selebritas yang biasanya melekat padanya. Ia hadir sebagai warga negara yang peduli terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. “Saya hadir hari ini sebagai rakyat biasa, bersama teman-teman semua, tidak mewakili siapapun selain suara orang-orang yang gelisah hari ini melihat demokrasi kita seperti ini,” ujar Reza dengan tegas saat diwawancarai di lokasi.
Reza menambahkan bahwa aksi turun ke jalan ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap masa depan demokrasi di Indonesia. “Ini bukan negara milik keluarga tertentu,” tambahnya, menyuarakan kekhawatiran banyak pihak yang menilai bahwa revisi RUU Pilkada dapat mengancam prinsip-prinsip demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi di Indonesia.
Sebagai seorang aktor yang sering memerankan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Reza mengaku dirinya sangat sadar dan peduli terhadap isu-isu sosial dan politik. Kehadirannya dalam aksi unjuk rasa ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa revisi RUU Pilkada merupakan isu yang serius dan patut diperjuangkan oleh semua elemen masyarakat, tidak terkecuali para pekerja seni.
Reza Rahadian bukanlah sosok yang sering terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi. Namun, kali ini ia merasa perlu untuk bersuara, menunjukkan bahwa para seniman dan selebritas juga memiliki peran dalam menjaga jalannya demokrasi di negeri ini. Ia menekankan bahwa setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi, dan bahwa hak untuk memilih pemimpin secara langsung adalah bagian dari hak-hak tersebut.
Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI ini semakin menunjukkan bahwa penolakan terhadap revisi RUU Pilkada bukan hanya datang dari kalangan aktivis atau partai politik, tetapi juga dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk dunia hiburan. Kehadiran Reza Rahadian menjadi simbol solidaritas antarwarga negara dalam memperjuangkan demokrasi yang adil dan bebas dari intervensi pihak-pihak tertentu.
Dengan langkah tegasnya, Reza Rahadian telah membuktikan bahwa seorang aktor bukan hanya berada di atas panggung, tetapi juga bisa turun ke jalan, memperjuangkan hak-hak demokratis bersama rakyat. Ini adalah panggilan moral yang dirasakan oleh Reza, dan menjadi pesan kuat bahwa perjuangan untuk mempertahankan demokrasi adalah tanggung jawab kita semua. (*)
