HeadlineKotaSamarinda

Banjir Parah di Jalan Damanhuri, Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim Sepakati Bangun Kolam Retensi

Bujurnews, Samarinda – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Jumat (10/1/2025) sore menyebabkan banjir parah di Jalan Damanhuri, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang. Tingginya genangan air, mencapai 70 cm, memicu arus deras yang mengganggu aktivitas warga serta lalu lintas di kawasan tersebut.

Jalan Damanhuri dikenal sebagai salah satu titik rawan banjir di Samarinda. Ketika hujan deras, kawasan ini hampir selalu tergenang air hingga setinggi lutut orang dewasa, sehingga menyulitkan kendaraan bermotor melintas. Situasi ini diperburuk oleh tingginya curah hujan yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan terus berlanjut. Dalam prakiraan BMKG, wilayah Kalimantan Timur, termasuk Samarinda, diperkirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi pada Dasarian I Januari 2025.

Merespons banjir ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur sepakat mempercepat pembangunan kolam retensi di Gang Ogok, Jalan Damanhuri. Kolam ini dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir dengan menampung hingga 50 ribu meter kubik air sebelum dialirkan ke Sungai Pinang melalui sistem pompanisasi.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bersama Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, melakukan kunjungan mendadak ke lokasi yang direncanakan untuk pembangunan kolam retensi tersebut pada Sabtu (11/1/2025). Dalam keterangannya, Andi Harun menegaskan bahwa pembangunan kolam retensi merupakan prioritas utama.

“Kami tidak memiliki banyak opsi untuk penanganan banjir saat ini. Sistem kanalisasi sudah tidak memungkinkan, sehingga kolam retensi menjadi solusi paling realistis. Kolam ini akan menangkap air hujan sebelum dialirkan secara bertahap ke Sungai Pinang melalui sistem pompanisasi,” jelas Andi Harun.

Ia juga mengungkapkan rencana pembangunan kolam retensi tambahan di hilir Sungai Pinang, dengan luas sekitar 3-5 hektare, untuk mendukung penanganan aliran air yang lebih efektif. “Di daerah hilir, bumper tambahan akan membantu mengontrol aliran air yang menuju jalur utama Jalan Damanhuri,” tambahnya.

Dalam dua tahun terakhir, Pemkot Samarinda telah mengalokasikan lebih dari Rp1 triliun untuk penanganan banjir, termasuk pembangunan dan revitalisasi drainase di lebih dari 150 titik rawan banjir. Tahun 2024, anggaran sebesar Rp 688,6 miliar dialokasikan untuk proyek drainase dan pembangunan kolam retensi di beberapa kawasan, seperti Mugirejo dan Air Hitam. Salah satu fokus utamanya adalah memperbaiki saluran primer, membangun rumah pompa, serta pengadaan alat berat untuk mengatasi sedimentasi di sungai.

Selain itu, Pemkot terus melanjutkan program normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai bagian dari upaya penanganan banjir secara menyeluruh. Pendekatan humanis diterapkan dalam merelokasi warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai. Hingga saat ini, sekitar 400 kepala keluarga telah menerima kompensasi sebesar Rp 5 juta hingga Rp 50 juta per kepala keluarga.

Kolaborasi antara Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim menjadi kunci dalam mengatasi masalah banjir. Dengan sinergi yang baik, Andi Harun optimistis bahwa pembangunan kolam retensi di Gang Ogok dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

“Pembangunan ini tidak hanya solusi bagi Jalan Damanhuri, tetapi juga akan memberikan manfaat jangka panjang untuk mengurangi potensi banjir di wilayah Samarinda secara keseluruhan,” pungkas Andi Harun.

Masyarakat berharap agar langkah konkret seperti ini segera terwujud, sehingga permasalahan banjir yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan kesehatan warga dapat diatasi secara menyeluruh. (ape/ja/yd)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button