
Bujurnews, Sangatta – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi menyoroti masih adanya masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, bahkan sampai bingung untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan bersama Dinas Perindustiran dan Perdagangan (Disperindag Kutim), sembari menekankan pentingnya peran aktif Dinas Sosial (Dinsos) dalam memantau kondisi masyarakat di lapangan.
“Masih ada masyarakat kita yang datang ke rumah, mengeluh karena kesulitan ekonomi. Ada keluarga suami-istri yang sakit di rumah sakit, sementara anaknya di rumah bingung mau masak apa besok,” ungkap Mahyunadi, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh perangkat daerah, terutama Dinas Sosial, agar lebih tanggap terhadap persoalan masyarakat kecil.
Ia juga meminta agar Dinsos selalu diundang dalam setiap kegiatan yang bersentuhan langsung dengan warga, sehingga mengetahui kondisi nyata masyarakat Kutim.
“Bayangkan, di tengah kita yang hidup nyaman di rumah ber-AC, masih ada warga yang bingung untuk makan besok. Ini harus jadi perhatian bersama,” tegasnya.
Mahyunadi mengaku telah meminta Kepala Dinas Sosial untuk memperkuat koordinasi dengan seluruh RT di Kutim.
Ia menekankan agar setiap RT wajib melaporkan secara berkala warganya yang kurang mampu, tidak memiliki penghasilan, atau membutuhkan bantuan, agar bisa segera ditangani oleh pemerintah.
“Banyak cara pemerintah bisa membantu, baik melalui bantuan sosial maupun melalui Baznas. Kita punya potensi besar, karena zakat yang terkumpul di Baznas Kutim mencapai Rp13 miliar per tahun,” ujarnya.
Ia menambahkan, dana zakat tersebut seharusnya diprioritaskan untuk membantu fakir miskin, sebelum digunakan untuk program lain seperti bantuan modal usaha.
“Kalau dikelola dengan baik, saya yakin manfaatnya akan lebih besar untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” imbuhnya. (Ma/)