Bujurnews – Sejumlah warga membawa empat truk sampah ke halaman kantor DPRD dan Bupati Sintang pada Selasa (23/7) sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan sampah yang terbengkalai oleh pemerintah daerah. Aksi ini merupakan puncak kekecewaan warga atas penanganan sampah yang tidak memadai sejak tahun 2021.
Marianus, salah satu warga yang terlibat dalam aksi tersebut, menjelaskan bahwa beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) telah ditutup oleh warga akibat kelalaian pemerintah dalam pengelolaannya. “Sejak tahun 2021, beberapa TPS telah ditutup oleh warga karena tidak dikelola dengan baik, menyebabkan sampah menumpuk di berbagai tempat,” ujarnya.
Pemerintah setempat berdalih bahwa lokasi TPS terlalu jauh dan armada truk sampah yang tersedia sangat terbatas. Namun, kenyataannya, sampah dibiarkan menumpuk selama berminggu-minggu tanpa ada tindakan pembersihan. “Alasan pemerintah adalah TPS jauh dan truk sampah terbatas, tapi sampah sudah menumpuk berhari-hari tanpa diangkut. Bau tak sedap sudah tidak tertahankan lagi,” tambah Marianus.
Aksi protes ini bukan hanya tentang ketidaknyamanan, tetapi juga tentang kesehatan masyarakat. Sampah yang menumpuk dapat menjadi sumber penyakit dan menurunkan kualitas hidup warga sekitar. Warga berharap aksi ini dapat membuka mata pemerintah daerah tentang urgensi pengelolaan sampah yang lebih baik dan terorganisir.
Bupati Sintang dan Ketua DPRD belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes ini. Namun, beberapa pejabat daerah yang ditemui oleh warga menyatakan bahwa mereka akan segera mengadakan rapat untuk membahas solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi masalah sampah.
Pengelolaan sampah yang buruk tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga pada kesehatan masyarakat. Dalam situasi ini, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menemukan solusi yang efektif. Warga berharap bahwa dengan adanya protes ini, pemerintah daerah akan lebih serius dalam menangani masalah sampah dan mencari solusi yang dapat diimplementasikan segera.
Aksi membawa truk sampah ke kantor pemerintahan ini menjadi simbol kuat dari ketidakpuasan warga dan harapan mereka untuk perubahan. Warga Sintang menginginkan lingkungan yang bersih dan sehat, dan mereka berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret untuk mewujudkan hal tersebut. (*)
