HeadlineKotaSamarinda

Diagnosa Tumor Ganas RS Ini Berbanding Terbalik dengan Uji Lab PA RSUD Rujukannya, Pasien Meninggal Pasca Operasi 

Bujurnews, Samarinda – Diberitakan sebelumnya bahwa diagnosa awal dokter Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh pihak Laboratorium Patologi Anatomi (Lab PA) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) Samarinda.

Pasien atas nama Muhammad Abdillah (42 tahun) didiagnosa oleh salah satu dokter spesialis bedah umum di RS Dirgahayu, telah mengidap tumor ganas pada bagian usus besar (malignant neoplasm of sigmoid colon) serta harus menjalankan tindakan operasi kolostomi.

Namun setelah tindakan operasi dilakukan, ternyata hasil dari uji Lab PA yang dilakukan pada RSUD AWS Samarinda menyatakan hal itu berbanding terbalik dengan hasil diagnosa dokter rumah sakit yang merujuk sebelumnya.

Hasil pemeriksaan uji Lab PA yang dikeluarkan RSUD AWS meyatakan hasil, dengan kesimpulan : peradangan usus kronik (kolitis kronik non spesifik).

Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Pasien berdarah Arab tersebut telah menghembuskan nafas terakhirnya. Setelah 11 jam menjalani proses operasi pada Instalasi Bedah Central (IBC) di RSUD AWS, pasien atas nama Muhammad Abdillah tersebut dinyatakan meninggal dunia, 19 Mei 2022.

Mengenai itu, pihak RS Dirgahayu Samarinda angkat bicara terkait persoalan tersebut. Melalui Kepala Humas RS Dirgahayu, menyatakan bahwa tindakan medis yang diambil oleh pihaknya sudahlah benar dan telah sesuai dengan prosedur operasional standar penangan terhadap pasien.

“Penilaian dokter untuk mengambil tindakan pada saat itu sudahlah tepat. Sebab, melihat dari pada situasi serta pertimbangan kondisi keselamatan pasien pada saat penanganan, dokter telah melakukan pertimbangan tindakan medis yang matang. Tindakan tersebut diambil setelah dokter menemukan kecurigaan terkait ditemukannya massa atau daging tumbuh yang berada tidak pada tempat semestinya. Massa tersebut telah menghalangi jalan keluarnya kotoran pada usus sehingga mengakibatkan usus tersumbat,” terang Kepala Humas RS Dirgahayu Samarinda, dr Christin, kepada awak media Bujurnews di ruang kerjanya, Rabu (29/5/2022).

Baca juga Diagnosa Dokter Berbeda dengan Hasil Pemeriksaan Uji Laboratorium Patologi Anatomi

Ketika disinggung lebih jauh mengenai berbedanya hasil uji Lab PA dengan diagnosa yang tertulis pada surat rujukan yang dikirimkan pihaknya kepada RSUD AWS Samarinda, Christin menjelaskan, diagnosa awal yang tertulis pada surat rujukan tersebut sudahlah tepat sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh pihak BPJS Kesehatan.

“Penulisan pengkodean yang tercantum itu sudah benar, sebab mengacu pada aturan yang berlaku dalam sistem BPJS,” ungkap Christin.

Lebih lanjut diterangkannya, dikarenakan tidak adanya kode atau penulisan diagnosa rujukan pasti yang mengarah terhadap kecurigaan pihaknya –dalam hal ini suspect malignat neoplasm-– tersebut, maka ketetapan dalam memberikan diagnosa tersebut dipilihkan berdasarkan kemungkinan terburuk yang paling mendekati terhadap kecurigaan awal pihaknya.

Baca juga Setelah Jalani Operasi 11 Jam, Pihak Keluarga Tidak Tahu Operasi Apa Yang dilakukan

“Kami berikan surat rujukan dengan diagnosa C18.7 malignant meoplasm of sigmoid colon atau tumor ganas tersebut, dengan harapan akan ditangani maksimal oleh pihak rumah sakit tujuan, agar penanganannya sesuai dengan kecurigaan awal yang kami dugakan. Syukur puji Tuhan jika hasilnya pemeriksaan lanjutannya tidak seburuk yang dicurigakan,” jelasnya.

Diketahui, dalam kasus ini pihak keluarga sempat mengaku tidak mengetahui terkait detail tentang tindakan operasi apa yang di jalani oleh pasien, lantaran tidak adanya edukasi sebelum operasi. Poliklinik menginfokan adanya operasi tumor dan potong usus besar, kemudian info dari perawat adalah operasi hernia. Namun justru ada tindakan kolostomi di perut sebelah kanan. (*)

Penulis: Rezky Arisandi

Editor: Raymond

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button