Bujurnews, Samarinda – Di tengah arus globalisasi dan gempuran informasi, benteng kokoh bernama wawasan kebangsaan menjadi semakin penting. Menyadari hal ini, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Encik Wardani gelar Sosialisasi terkait pentingnya nilai-nilai luhur bangsa dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Aula Kantor Kecamatan Sambutan pada Selasa (30/01/2024) malam, pukul 20:00 WITA.
Encik Wardani mengatakan, dengan memahami nilai-nilai dari wawasan kebangsaan, bisa menjadi sebuah kunci dari persatuan bangsa.
Dalam pemaparannya saat sosialisasi, Encik juga menjelaskan empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Keempat pilar ini menjadi fondasi utama bangsa Indonesia.
Legislator dari PKS ini pun menekankan bahwa keempat pilar ini harus terus dipupuk dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita tidak boleh terlena dengan kenyamanan,” tegasnya di hadapan ratusan peserta dari berbagai latar belakang. “Tantangan global, seperti berita bohong dan ujaran kebencian, dapat memecah belah persatuan bangsa. Oleh karena itu, kita harus kembali memantik api nasionalisme dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.”
Lebih dari sekadar hafalan, Encik Wardani mengajak warga Sambutan untuk mengamalkan Pancasila dalam tindakan nyata. Saling menghormati, toleransi, dan menjaga kerukunan antarumat beragama menjadi kunci utama dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Keberagaman adalah anugerah, bukan kutukan,” ujar Encik Wardani. “Mari kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Kita jaga persatuan dan kesatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.”
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga membuka ruang dialog interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari sesi tanya jawab yang penuh semangat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi masyarakat Samarinda untuk terus mengamalkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air harus terus dikobarkan, demi menjaga keutuhan NKRI yang tercinta,” pungkasnya. (*)
