Disperindagkop dan UKM Kaltim Datangkan 1 Juta Liter Minyak Goreng, DPRD Beri Apresiasi
Bujurnews – Disperindagkop dan UKM Kaltim telah berkoordinasi dengan para produsen dan distributor, bahwa dalam waktu satu dua hari ke depan sekitar satu juta liter minyak goreng akan kembali masuk ke Kaltim dalam kebijakan satu harga.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, HM Yadi Robyan Noor menegaskan, pihaknya melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng. Salah satunya dengan operasi pasar bekerja sama dengan produsen PT Kutai Refinery Nusantara dengan kuota 80.000 liter dan operasi pasar minyak curah sebanyak 150.000 liter.
“Masyarakat harus tetap tenang, karena stok aman. Jangan sampai panik, karena itu justru akan menjadi santapan oknum yang hanya mencari-cari kesempatan dalam kesempitan,” tegas Roby.
Pemantauan dan pengawasan ketersediaan minyak goreng pun terus dilakukan di distributor, toko swalayan dan pasar tradisional.
Langkah lainnya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat melalui semua saluran media cetak, elektronik, media online dan media sosial.
Kemudian bila masyarakat menemukan keluhan dan harga yang tidak sesuai terkait penerapan minyak goreng satu harga, masyarakat dapat menghubungi hotline yang disiapkan di nomor 081258722124 dan email di layananpengaduankaltim@gmail.com.
Langkah Pemprov Kaltim dalam menjaga stok minyak goreng ini pun mendapat apresiasi mitra kerja mereka Komisi II DPRD Kaltim.
“Kebijakan dari pemerintah sudah cukup baik. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sigap mengantisipasi masalah ini,” kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Veridiana Huraq Wang memuji kinerja Pemprov Kaltim pada Dialog Publika TVRI Kaltim, Rabu (2/3/2022).
Veridiana mengungkapkan, pihaknya intensif berkoordinasi dengan Disperindagkop dan UKM Kaltim. Stok minyak goreng dilaporkan masih cukup hingga beberapa bulan ke depan. Karena itu masyarakat diminta tidak panik, tetap berbelanja sesuai kebutuhan.
Politikus kelahiran Muara Muntai ini juga mengapresiasi keseriusan Disperindagkop dan UKM Kaltim yang telah menyiapkan layanan hotline di nomor 081258722124 dan email layananpengaduankaltim@gmail.com agar masyarakat bisa segera memberi laporan jika menemukan toko atau pedagang menjual tidak sesuai kebijakan satu harga pemerintah Rp 14.000 per kilogram untuk minyak goreng kemasan premium.
“Jadi dari laporan-laporan masyarakat itu kita bisa cepat lakukan monitoring lapangan agar segera bisa ditindak jika ada penyimpangan,” kata Veridiana.
Kepada perusahaan media massa Veridiana juga mengajak untuk bersama-sama menjaga ketenangan daerah dengan tidak menyiarkan pemberitaan-pemberitaan yang justru bisa membuat masyarakat menjadi was-was dan lalu menyebabkan panic buying.
Media diharapkan bisa bersama pemerintah untuk menciptakan ketenangan dan bukan hanya memburu sensasi.
Menurutnya, edukasi terkait transparansi ketersediaan stok penting juga disampaikan melalui berbagai saluran media termasuk juga media sosial demi memberikan rasa tenang bagi masyarakat. Apalagi, dalam beberapa hari ini stok minyak goreng akan tiba lagi di Kaltim sekitar 1 juta liter.
Saat ini stok tersedia sekitar 1,6 juta liter dan cukup hingga 50 hari ke depan.
“Mari bersama memberikan edukasi. Ngapain saya menumpuk minyak goreng, toh stoknya ada terus,” ajaknya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar bijak bermedia sosial.
“Masyarakat kita kadang suka berita yang hot. Baru sekali ke toko barangnya tidak ada, sudah dihebohkan. Padahal besoknya barang sudah ada. Mungkin karena proses waktu saja,” tukas Veridiana.
Namun demikian, dia tetap meminta agar pemerintah bersama aparat terkait bisa terus mengintensifkan monitoring agar ketersediaan minyak goreng benar-benar aman di tengah masyarakat.
Dampak perang Rusia-Ukraina sudah barang tentu tidak terelakkan lagi. Demikian pula turbulensi harga CPO yang masih melambung tinggi entah kapan melandai kembali.
Yang pasti, pemerintah akan terus bekerja keras untuk dapat menyiapkan stok dan harga minyak goreng yang wajar di tengah masyarakat. Sebab jangan sampai ketika 57.000 petani sawit berbahagia karena harga tandan buah segar tembus Rp 2.900 per kilogram, tapi 3,7 juta jiwa penduduk Kaltim justru menderita karena harga minyak goreng dijual di harga Rp 20.000 lebih per liter. (sul/ky/adpimprov kaltim)
Editor: Raymond