KotaKutimPilkadaPolitik

Pelantikan Kepala Daerah Ditunda, Bupati Terpilih Kutim: Tunggu Keputusan Resmi KPU

Bujurnews, Kutai Timur – Pelantikan kepala daerah yang terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yang semula dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025, resmi ditunda ke Maret 2025.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kutai Timur terpilih, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan bahwa dirinya masih menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jadwal resmi, menyusul adanya usulan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

“Secara resmi, KPU belum menyampaikan, tetapi MK mengusulkan. Nah, ini dua hal yang berbeda, ya. Saya hanya menunggu keputusan KPU,” ujar Ardiansyah, Selasa (7/1/2025) malam.

Ardiansyah menambahkan, dirinya akan melihat langkah yang diambil KPU, apakah jadwal pelantikan akan disesuaikan dengan usulan MK atau tetap mengacu pada rencana semula.

“Apakah KPU akan mengikuti sarannya MK, atau KPU tetap menyesuaikan dengan jadwal semula, ya itu saja yang kami tunggu,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati terpilih Kutai Timur, Mahyunadi, mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti keputusan sesuai aturan yang berlaku.

“Ikut aja lah, bernegara itu kan ada aturannya, semua aturan ya oke-oke aja,” ungkap Mahyunadi.

Saat ditanya mengenai dampak penundaan tersebut terhadap persiapan program kerja, Mahyunadi mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan besar yang terjadi. Namun, ia menyampaikan kemungkinan adanya dampak pada pelaksanaan program yang harus menyesuaikan dengan visi dan misi kepala daerah terpilih.

“Ada, saya dengar, aturan yang katanya bisa memungkinkan pergeseran APBD menyesuaikan dengan visi misi pasangan terpilih. Dengan penundaan, maka otomatis tertunda juga kegiatan-kegiatan yang dimaksud,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mahyunadi menilai bahwa penundaan ini tidak akan menjadi masalah besar.

“Tapi ya harus jalan semua, enggak ada masalah saya pikir, kalau cuma dari bulan 2 ke bulan 3, enggak ada masalah,” sambungnya.

Ia juga menambahkan, meskipun ada kemungkinan beberapa program mundur hingga satu bulan, hal itu tidak akan menjadi kendala yang berarti.

“Iya, ada kemungkinan program mundur satu bulan kan, ya, tapi tidak begitu berarti ada masalah,” tutupnya.(adl/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button