Kesbangpol Kaltim Launching Aplikasi SIMONKS POA, Perkuat Pemantauan Orang Asing di Daerah

Bujurnews.com, Samarinda – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemantauan Orang Asing sekaligus sosialisasi dan launching aplikasi SIMONKS POA, Selasa, 16 September 2025, pukul 14.15 Wita.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Bina Bangsa, Kantor Kesbangpol Kaltim, Jalan Gajah Mada Nomor 2, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. Dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai instansi terkait. Turut hadir Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Drs. H. Sufian Agus, M.Si yang sekaligus membuka acara.
Dua narasumber lain yaitu Siswanto, S.Sos., M.Si dari Disnakertrans Kaltim dan Agus Sumadi dari Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda. Peserta yang hadir meliputi perwakilan Biro POD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bea dan Cukai Samarinda, BIN Daerah Kaltim, Korem 091/ASN, serta Kesbangpol kabupaten/kota se-Kaltim.
FGD ini dimaksudkan sebagai wadah koordinasi, komunikasi, dan konsolidasi antar pemerintah daerah dengan instansi terkait. Tujuannya adalah menyamakan persepsi serta memperkuat sinergi dalam memantau keberadaan dan aktivitas orang asing di daerah, mengidentifikasi potensi permasalahan, peluang, maupun kerawanan, serta merumuskan langkah strategis untuk pencegahan dini terhadap potensi gangguan keamanan, politik, sosial, dan budaya.
Dalam sambutannya, Sufian Agus menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Permendagri Nomor 49 Tahun 2010 tentang Pemantauan Orang Asing dan Organisasi Masyarakat Asing di Daerah.
“Keberadaan orang asing tentu membawa dampak positif, seperti peningkatan investasi, pengembangan pariwisata, serta pertukaran budaya dan pengetahuan. Namun kita tidak boleh lengah terhadap potensi permasalahan, seperti penyalahgunaan izin tinggal, aktivitas melanggar hukum, maupun ancaman terhadap keamanan. Pemantauan ini bukan semata-mata untuk membatasi, melainkan memastikan aktivitas mereka selaras dengan aturan hukum dan tidak menimbulkan kerawanan sosial maupun politik,” tegasnya.
Sebagai penutup FGD, dilakukan sosialisasi sekaligus launching pengembangan menu baru Aplikasi SIMONKS POA. Aplikasi ini dikembangkan sebagai sarana pendataan dan pemantauan orang asing di daerah melalui kerja sama antara Kesbangpol provinsi dan kabupaten/kota se-Kaltim.
Melalui SIMONKS POA, diharapkan proses pemantauan dapat dilakukan secara lebih efektif, terpadu, dan akurat, sekaligus memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menjaga situasi daerah yang aman, tertib, dan kondusif.
Dalam pemaparannya, Agus Sumadi, Kasubsi Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Samarinda, menjelaskan tentang aplikasi APOA. Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan hotel, penginapan, maupun perorangan yang memberikan tempat tinggal bagi orang asing dalam melaporkan keberadaannya.
“Hotel, motel, vila, indekos, rumah sewa, apartemen, hingga homestay wajib melaporkan orang asing yang menginap melalui aplikasi ini. Tujuannya agar pengawasan keberadaan orang asing lebih efektif, efisien, serta menjamin akurasi data sesuai UU Nomor 6 Tahun 2011,” terang Agus.
Sementara itu, narasumber dari Disnakertrans, Siswanto, menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan ketenagakerjaan. Menurutnya, perlu langkah pencegahan, edukasi, dan jika diperlukan penegakan hukum untuk memastikan orang asing yang bekerja di Kaltim tetap sesuai regulasi yang berlaku.
Acara ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu moderator Wildan Taufik, berlangsung hingga pukul 16.20 Wita. Diskusi ini memberi ruang bagi peserta untuk menyampaikan pandangan, masukan, serta memperkuat kerja sama antarinstansi dalam menjaga stabilitas daerah melalui pemantauan keberadaan orang asing. (*)